"Sesungguhnya harta dan
anak-anak kamu itu adalah fitnah ( ujian) bagi kamu.
Lingkungan sangat mempengaruhi watak seorang
anak. Karena pengaruh lingkungan, hari seorang anak yang suci bersih dapat
berubah menjadi kotor.
Rumah tangga adalah wahana pendidikan pertama
bagi anak. Dan keluarga adalah basis utama pembentukan keperibadian anak,
setelah itu baru lingkungan bermain dan sekolahnya. Oleh karena itu, orangtua
yakni ayah dan ibu-lah yang paling bertanggungjawab atas pemeliharaan iman dan
akhlaq anak-anaknya. Rasulullah SAW telah berwasiat tentang pendidikan
anak-anak antara lain sebagaimana sabdanya, “Setiap anak di lahirkan dalam
keadaan suci dan bersih, bapak dan ibunyalah yang menjadikan dia yahudi,
nasrani, atau majusi.” (H.R. Bukhari).
Dewasa ini, pendidikan anak-anak Islami memiliki
tantangan yang besar. Apalagi arus globalisasi dan teknologi Informasi dan
komunikasi yang di kendalikan oleh kelompok di luar Islam telah mengancam
keluarga muslimin. Banyak Orangtua yang mengira bahwa mereka telah memberikan
sarana dan prasarana bagi anak-anaknya. Sehingga rumahnya di lengkapi dengan
sarana teknologi modern seperti kendaraaan bermotor, Televisi, Komputer /
Laptop, Video, Internet, Handphone, dan sarana lainnya. Ini memang wajar karena
tuntutan zaman, akan tetapi kalau tidak kita kontrol dan memberi pengarahan
kepada anak-anaknya, bisa-bisa menjadi boomerang. Ketika anak ayah dan ibu
sibuk bekerja, anak di rumah hanya dengan pembantu sementara sarana teknologi
sudah lengkap, apa yang terjadi kalau tidak ada yang mengontrol ? Tentu hal ini
bisa menjadi berbahaya buat iman dan Akhlaqnya. Karena tanpa kita sadari bahwa
sarana-sarana teknologi modern tersebut secara langsung ataupun tidak langsung
di program oleh Yahudi, Nasrani, maupun musyrikin (majusi). Ini bukan sekedar
tuduhan yang berlebihan, buktinya dapat kita lihat pada acara televisi yang
hampir semua berbau yahudi, nasrani, dan musyrikin.
Bisa jadi tayangan-tayangan itu sudah sangat
mempengaruhi jiwa anak-anak kita. Lihatlah dampaknya ; mulai dari idola, cara
berpakaian, berpenampilan, dalam pergaulan, kegemaran, sopan santun, dan
lain-lain sudah jauh dari tuntunan hidup Islami. Ini terjadi karenamenu
sehari-hari mereka adalah hal-hal yang berbau Yahudi, nasrani, dan Musyrikin.
Di sisi lain, mereka tidak mengenal tokoh teladan sejagat dan masuk rangking 1 dalam
100 manusia paling berpengaruh di dunia, yaitu Rasulullah SAW. Belum lagi
dengan para sahabat dan keluarga beliau. Bahkan, para pahlawan Nasional pun barangkali
mereka tidak mengenalnya.
Kita memiliki perangkat tetapi isinya bukan dari
hati dan jiwa kita. Karena isinya merupakan rancangan program dari Yahudi,
Nasrani, Kaum Musyrikin, bahkan dari kaum Islam Liberal yang menghancurkan dari
dalam, yang inti dari semua program yang di buat adalah untuk menghancurkan
Tatanan Hidup Yang ISLAMI, dan di ganti dengan tatanan hidup dajjal ( NEW WORLD
ORDER). Tetapi Yakinlah, ISLAM akan kembali BERJAYA pada saat kekhalifahan di
masa depan. Di samping itu, juga karena teknologi itu hanya hasil membeli,
bukan membuatnya sendiri. Seharusnya Umat Islam itu harus Produktif, tidak hanya
tahu pakai, tetapi usahakan tahu bagaimana cara membuatnya. Sudah saatnya kita
ciptakan Lingkungan yang bersih baik Jasmani maupun Rohani, Agamis dengan
meneladani hidup Rasulullah SAW dan keluarganya. Sebagaimana sabdanya , “
Didiklah anak-anakmu dengan 3 perkara : mencintai Nabinya (Nabi Muhammad SAW);
mencintai keluarga nabi; Tilawah (membaca/memahami) Al-Qur’an” (H.R. Muslim).
Wallahu a’lam [ats]
Source : Tabligh Jumadil Akhir-Rajab 1433 H
Source Image : abangdani.wordpress.com