Lingkungan mendidik anak

Kamis, 07 Juni 2012 0 komentar
"Sesungguhnya harta dan anak-anak kamu itu adalah fitnah ( ujian) bagi kamu. 
Di sisi Allah pahala yang besar" (Q.S At Taghabun [64] : 15)

Lingkungan sangat mempengaruhi watak seorang anak. Karena pengaruh lingkungan, hari seorang anak yang suci bersih dapat berubah menjadi kotor. 
Rumah tangga adalah wahana pendidikan pertama bagi anak. Dan keluarga adalah basis utama pembentukan keperibadian anak, setelah itu baru lingkungan bermain dan sekolahnya. Oleh karena itu, orangtua yakni ayah dan ibu-lah yang paling bertanggungjawab atas pemeliharaan iman dan akhlaq anak-anaknya. Rasulullah SAW telah berwasiat tentang pendidikan anak-anak antara lain sebagaimana sabdanya, “Setiap anak di lahirkan dalam keadaan suci dan bersih, bapak dan ibunyalah yang menjadikan dia yahudi, nasrani, atau majusi.” (H.R. Bukhari).
Dewasa ini, pendidikan anak-anak Islami memiliki tantangan yang besar. Apalagi arus globalisasi dan teknologi Informasi dan komunikasi yang di kendalikan oleh kelompok di luar Islam telah mengancam keluarga muslimin. Banyak Orangtua yang mengira bahwa mereka telah memberikan sarana dan prasarana bagi anak-anaknya. Sehingga rumahnya di lengkapi dengan sarana teknologi modern seperti kendaraaan bermotor, Televisi, Komputer / Laptop, Video, Internet, Handphone, dan sarana lainnya. Ini memang wajar karena tuntutan zaman, akan tetapi kalau tidak kita kontrol dan memberi pengarahan kepada anak-anaknya, bisa-bisa menjadi boomerang. Ketika anak ayah dan ibu sibuk bekerja, anak di rumah hanya dengan pembantu sementara sarana teknologi sudah lengkap, apa yang terjadi kalau tidak ada yang mengontrol ? Tentu hal ini bisa menjadi berbahaya buat iman dan Akhlaqnya. Karena tanpa kita sadari bahwa sarana-sarana teknologi modern tersebut secara langsung ataupun tidak langsung di program oleh Yahudi, Nasrani, maupun musyrikin (majusi). Ini bukan sekedar tuduhan yang berlebihan, buktinya dapat kita lihat pada acara televisi yang hampir semua berbau yahudi, nasrani, dan musyrikin.
Bisa jadi tayangan-tayangan itu sudah sangat mempengaruhi jiwa anak-anak kita. Lihatlah dampaknya ; mulai dari idola, cara berpakaian, berpenampilan, dalam pergaulan, kegemaran, sopan santun, dan lain-lain sudah jauh dari tuntunan hidup Islami. Ini terjadi karenamenu sehari-hari mereka adalah hal-hal yang berbau Yahudi, nasrani, dan Musyrikin. Di sisi lain, mereka tidak mengenal tokoh teladan sejagat dan masuk rangking 1 dalam 100 manusia paling berpengaruh di dunia, yaitu Rasulullah SAW. Belum lagi dengan para sahabat dan keluarga beliau. Bahkan, para pahlawan Nasional pun barangkali mereka tidak mengenalnya.
Kita memiliki perangkat tetapi isinya bukan dari hati dan jiwa kita. Karena isinya merupakan rancangan program dari Yahudi, Nasrani, Kaum Musyrikin, bahkan dari kaum Islam Liberal yang menghancurkan dari dalam, yang inti dari semua program yang di buat adalah untuk menghancurkan Tatanan Hidup Yang ISLAMI, dan di ganti dengan tatanan hidup dajjal ( NEW WORLD ORDER). Tetapi Yakinlah, ISLAM akan kembali BERJAYA pada saat kekhalifahan di masa depan. Di samping itu, juga karena teknologi itu hanya hasil membeli, bukan membuatnya sendiri. Seharusnya Umat Islam itu harus Produktif, tidak hanya tahu pakai, tetapi usahakan tahu bagaimana cara membuatnya. Sudah saatnya kita ciptakan Lingkungan yang bersih baik Jasmani maupun Rohani, Agamis dengan meneladani hidup Rasulullah SAW dan keluarganya. Sebagaimana sabdanya , “ Didiklah anak-anakmu dengan 3 perkara : mencintai Nabinya (Nabi Muhammad SAW); mencintai keluarga nabi; Tilawah (membaca/memahami) Al-Qur’an” (H.R. Muslim).


Wallahu a’lam [ats]
Source : Tabligh Jumadil Akhir-Rajab 1433 H
Source Image : abangdani.wordpress.com

time animation sasuke

share melayang

Search in wikipedia

Widget fb

Total Tayangan Laman

ID Clock

Kamis, 07 Juni 2012

Lingkungan mendidik anak

"Sesungguhnya harta dan anak-anak kamu itu adalah fitnah ( ujian) bagi kamu. 
Di sisi Allah pahala yang besar" (Q.S At Taghabun [64] : 15)

Lingkungan sangat mempengaruhi watak seorang anak. Karena pengaruh lingkungan, hari seorang anak yang suci bersih dapat berubah menjadi kotor. 
Rumah tangga adalah wahana pendidikan pertama bagi anak. Dan keluarga adalah basis utama pembentukan keperibadian anak, setelah itu baru lingkungan bermain dan sekolahnya. Oleh karena itu, orangtua yakni ayah dan ibu-lah yang paling bertanggungjawab atas pemeliharaan iman dan akhlaq anak-anaknya. Rasulullah SAW telah berwasiat tentang pendidikan anak-anak antara lain sebagaimana sabdanya, “Setiap anak di lahirkan dalam keadaan suci dan bersih, bapak dan ibunyalah yang menjadikan dia yahudi, nasrani, atau majusi.” (H.R. Bukhari).
Dewasa ini, pendidikan anak-anak Islami memiliki tantangan yang besar. Apalagi arus globalisasi dan teknologi Informasi dan komunikasi yang di kendalikan oleh kelompok di luar Islam telah mengancam keluarga muslimin. Banyak Orangtua yang mengira bahwa mereka telah memberikan sarana dan prasarana bagi anak-anaknya. Sehingga rumahnya di lengkapi dengan sarana teknologi modern seperti kendaraaan bermotor, Televisi, Komputer / Laptop, Video, Internet, Handphone, dan sarana lainnya. Ini memang wajar karena tuntutan zaman, akan tetapi kalau tidak kita kontrol dan memberi pengarahan kepada anak-anaknya, bisa-bisa menjadi boomerang. Ketika anak ayah dan ibu sibuk bekerja, anak di rumah hanya dengan pembantu sementara sarana teknologi sudah lengkap, apa yang terjadi kalau tidak ada yang mengontrol ? Tentu hal ini bisa menjadi berbahaya buat iman dan Akhlaqnya. Karena tanpa kita sadari bahwa sarana-sarana teknologi modern tersebut secara langsung ataupun tidak langsung di program oleh Yahudi, Nasrani, maupun musyrikin (majusi). Ini bukan sekedar tuduhan yang berlebihan, buktinya dapat kita lihat pada acara televisi yang hampir semua berbau yahudi, nasrani, dan musyrikin.
Bisa jadi tayangan-tayangan itu sudah sangat mempengaruhi jiwa anak-anak kita. Lihatlah dampaknya ; mulai dari idola, cara berpakaian, berpenampilan, dalam pergaulan, kegemaran, sopan santun, dan lain-lain sudah jauh dari tuntunan hidup Islami. Ini terjadi karenamenu sehari-hari mereka adalah hal-hal yang berbau Yahudi, nasrani, dan Musyrikin. Di sisi lain, mereka tidak mengenal tokoh teladan sejagat dan masuk rangking 1 dalam 100 manusia paling berpengaruh di dunia, yaitu Rasulullah SAW. Belum lagi dengan para sahabat dan keluarga beliau. Bahkan, para pahlawan Nasional pun barangkali mereka tidak mengenalnya.
Kita memiliki perangkat tetapi isinya bukan dari hati dan jiwa kita. Karena isinya merupakan rancangan program dari Yahudi, Nasrani, Kaum Musyrikin, bahkan dari kaum Islam Liberal yang menghancurkan dari dalam, yang inti dari semua program yang di buat adalah untuk menghancurkan Tatanan Hidup Yang ISLAMI, dan di ganti dengan tatanan hidup dajjal ( NEW WORLD ORDER). Tetapi Yakinlah, ISLAM akan kembali BERJAYA pada saat kekhalifahan di masa depan. Di samping itu, juga karena teknologi itu hanya hasil membeli, bukan membuatnya sendiri. Seharusnya Umat Islam itu harus Produktif, tidak hanya tahu pakai, tetapi usahakan tahu bagaimana cara membuatnya. Sudah saatnya kita ciptakan Lingkungan yang bersih baik Jasmani maupun Rohani, Agamis dengan meneladani hidup Rasulullah SAW dan keluarganya. Sebagaimana sabdanya , “ Didiklah anak-anakmu dengan 3 perkara : mencintai Nabinya (Nabi Muhammad SAW); mencintai keluarga nabi; Tilawah (membaca/memahami) Al-Qur’an” (H.R. Muslim).


Wallahu a’lam [ats]
Source : Tabligh Jumadil Akhir-Rajab 1433 H
Source Image : abangdani.wordpress.com

Mp3 Maher Zain

Maher Zain - Freedom [clean]

Powered by mp3skull.com