Ilmu merupakan suatu yang paling berharga
bagi seluruh umat manusia, maka untuk mendapatkan sesuatu yang berharga
membutuhkan pengorbanan. Mulai dari Pengorbanan waktu, tenaga, pikiran,
finansial, bahkan sampai pengaorbanan jiwa dan raga, hanya untuk mendapatkan
sesuatu yang sangat berharga, yakni ilmu.
Dalam meraih ilmu tidak hanya
membutuhkan pengorbaban, namun ada satu hal yang tidak kalah pentingnya, yaitu
proses. Ya, proses mendapatkan ilmu juga harus di perhatikan. Kalau ingin
melihat kemampuan murid dari berbagai aspek pelajaran, mulai dari Keagamaan,
calisa (baca tulis Al-Qur’an) sampai dengan calitung (baca tulis berhitung),
maka hal yang di perhatikan dalam mengamati perkembangan murid adalah bagaimana
seorang murid mendapatkan ilmunya.
Proses mendapatkan ilmu seorang murid juga
harus di perhatikan oleh seorang pendidik. Di amati, apakah murid tersebut
sudah memperhatikan Adab-Adab dalam menuntut ilmu atau belum? Jika sudah, maka
Insya Allah ilmunya akan bermanfaat dan berkah, namun jika seorang murid meraih
ilmu tanpa di sertai adab menuntut ilmu, maka ketahuilah bahwa itumerupakan
ilmu yang tidak bermanfaat dan tidak berkah, karena bisa jadi kita lihat
fenomena di zaman sekarang ini.
Kita
bisa melihat fenomena yang terjadi di zaman sekarang ini, berapa banyak murid
yang semakin tinggi ilmunya malah semakin tinggi juga kurang ajarnya terhadap
Orang tua dan Guru. Dari fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini, begitu
jelas bahwa ilmu yang di dapatkan itu tidak bermanfaat dan berkah, karena ia
dalam menuntut ilmu tidak memperhatikan adab-adab dalam menuntut ilmu, sehingga
berpengaruh terhadap diri murid yang apabila ia tidak memperhatikan adabnya, maka
pada akhirnya, banyak orang yang pendidikannya Tinggi, namun yang terkena kasus
pidana juga banyak dari orang yang pendidikannya tinggi.
Maka
dari itu, proses mendapatkan ilmu ibarat air yang menetes di atas batu.di
tetesin terus sampai pada akhirnya, lama-kelamaan pun mulai retak dan akhirnya
pecah dan membentuk cekungan pada batu.